Ulasan

Alam Semesta Aristoteles

Alam Semesta Aristoteles

Edward Harrison dalam bukunya Mask of the Universe membedakan antara Alam Semesta (Universe) dan alam semesta-alam semesta (universes). Alam Semesta baginya adalah, “…everything. What it is, in its own right, independent of our changing opinions, we never fully know. It is all-inclusive and includes us as conscious beings”[1]. Alam Semesta adalah segalanya, termasuk…

Read More
Review

Dunia (Modernitas dan Ketimuran) Kafka

Dunia (Modernitas dan Ketimuran) Kafka

Haruki Murakami bisa dikatakan sebagai penulis Jepang kontemporer yang populer di dunia dan Indonesia saat ini. Setidaknya, sudah tiga novelnya diterjemahkan ke Indonesia; Norwegian Wood (2006), Dengarkan Nyanyian Angin (2008), dan yang terakir Dunia Kafka (judul bahasa Inggris, Kafka On The Shore). Dua yang lebih dahulu punya kesamaan seperti berprotagonis mahasiswa Jepang era 1970-an, cerita terpusat pada tokoh tunggal, dan…

Read More
Review

Menertawakan Nelangsa Hidup Kaum Urban

Menertawakan Nelangsa Hidup Kaum Urban

Salah satu yang menyenangkan dari komik bagi saya adalah caranya memparodikan hidup. Apalagi ketika kehidupan yang dipotretnya kebetulan sama dengan kehidupan pembacanya. Dan memang begitulah salah satu hubungan komik dan pembacanya; keintiman dibangun dari konten komik yang memotret keseharian pembaca. Kehidupan urban Jakarta dengan kesibukannya yang menggila tentu wilayah yang…

Read More
Agenda

Teater Pada Panggung Digital: Refleksi Awal

Teater Pada Panggung Digital: Refleksi Awal

Pembicara: Berto Tukan (penulis dan peneliti) Dendi Madia (pegiat teater) Afrizal Malna (pegiat teater) Faiza Mardzoeki (pegiat teater) Apakah upaya mempersembahkan pertunjukkan teater secara online sudah cukup berhasil? Di tengah upaya-upaya tersebut yang baru tumbuh, Berto Tukan punya sejumlah catatan kritis terhadapnya. Sejumlah aspek yang biasa ada di dalam sebuah…

Read More
Cerita Pendek

Petir Merah Jambu

Petir Merah Jambu

“Tok, tok… toktrook,” aku mengetuk pintu. Tak ada yang membukanya. Kuulangi lagi mengetuk pintu. Masih belum ada yang mau membukakannya. Kuulangi lagi, masih tak ada. Terus kuulangi…. “Dari mana kamu, Di?” sapaan perempuan itu perlahan-lahan menyentuh selaput telinga. Terdengar jauh. Cuek! Aku masuk. Tak sedikit pun mataku mampir padanya. Mungkin…

Read More
Esai

Teater Pada Panggung Digital

Teater Pada Panggung Digital

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan menyaksikan Jemuran Orang, penampilan kelompok Artery Performa di kanal youtube milik Direktorat Jenderal Kebudayaan, Budaya Saya. Artery Performa mengadakan pertunjukan-siaran-langsung itu pada 7 April 2020 yang lalu. Saya juga sempat hendak menyaksikan penampilan Teater Kosong, Siklus Pembantaian, di kanal yang sama beberapa hari yang…

Read More
Ulasan

Semangat Zaman ‘1965’, Anak-Anak Zaman Yang Disingkirkan

Semangat Zaman ‘1965’, Anak-Anak Zaman Yang Disingkirkan

Tidak bisa dipungkiri, G 30 S 1965 dan peristiwa ikutannya—pembunuhan, penangkapan, pemenjaraan tanpa pengadilan kepada mereka yang dianggap terlibat, simpatisan PKI, mau pun juga Soekarnois—hingga saat ini merupakan peristiwa yang paling menyedot perhatian kita di Indonesia. Beberapa tahun terakhir ini bahkan perbincangan perihal itu tidak lagi menjadi milik kaum ‘elitis’[1] semata,…

Read More
Esai

Jan Djong

Jan Djong

Beberapa hari lalu, saya berkesempatan membaca tulisan Gerry van Klinken tentang pembantaian pada Februari 1966 di Maumere, Flores, NTT. Adalah nama Jan Djong, tokoh utama tulisan yang merupakan pidato pengukuhan penulinya sebagai guru besar sejarah Asia Tenggara di Universitas Amsterdam, Belanda. Barangkali saya tidak akan mengangkat perihal Jan Djong di…

Read More
RSS
Instagram