Salah Satu Poster ‘Be Kind Rewind’ | Sumber: impawards.com

Our past belongs to us, we can change it if we want.

 

Menyaksikan Be Kind Rewind kita melihat proses penciptaan bersama atas sejarah milik bersama. Mengambil setting wilayah kecil di New Jersey, Passaic, Be Kind Rewind adalah film sarat makna yang dibalut aksi-aksi humor yang cerdas. Sebuah karya Gondry yang berbeda jika dibandingkan dengan Eternal Sunshine of the Spotless Mind atawa The Science of Sleep yang mengedepankan efek-efek pemanja mata.

Tentu tak perlu dipaparkan jalan cerita Be Kind Rewind. Teknologi memungkinkan kita menyaksikannya sendiri pada PC atawa Laptop masing-masing. Yang akan kita lakukan adalah menunjukan beberapa scene Be Kind Rewind dan memperlihatkan kehidupan masyarakat kota kecil dengan dialektika keseharian mereka dan juga keterpautan mereka dengan masa lalu.

Be Kind Rewind adalah frase dari Thomas ‘Fats’ Waller yang diabadikan sebagai nama rental VHS milik Mr. Fletcher (Danny Glover). Mitosnya, di gedung rental VHS itulah Fats Waller lahir 100-an tahun lalu. Film dibuka dengan adegan Jerry (Jack Black) dan Mike (Mos Def) sedang membuat mural di salah satu sisi terowongan jalan layang bergambar wajah Fats Waller dan kalimatnya, “be kind rewind”. Beberapa anak kecil ketika melihat itu langsung berkomentar tentang Biggie Smalls dan Lous Armstrong. Mike menjelaskan bahwa itu adalah Thomas Fats Waller, musisi jazz yang dahulu hidup di gedung penyewaan VHS Mr. Fletcher.

Tiga Tokoh Utama ‘Be Kind Rewind’ | Sumber: justwatch.com

Mural tak pelak adalah sebuah bentuk perlawanan yang tersembunyi dan kerap dianggap tak ada oleh narasi resmi. Memparafrasekan Iwan Fals, mural sekadar coretan di dinding dan di sanalah Si Kucing Hitam yang terpojok di tiap tempat sampah mengaspirasikan suaranya. Mural pada awal film sebenarnya sebuah petanda bagaimana Jerry dan Mike mewakili masyarakat umum berusaha memunculkan sejarah ‘minor’ mereka di tengah kota yang tak kenal sejarah tersebut. Mural juga bisa kita kaitkan dengan sesuatu yang tak ada tetapi menjadi ada pada benda itu sendiri. Jean Baudrillard menyebutnya sebagai simulasi, sebagai metode penciptaan realitas kedua yang tidak mengacu pada realitas di dunia nyata sebagai referensinya, kecuali dirinya sendiri. Fats Waller bagi Jerrry dan Mike adalah mitos yang tak punya referensi apa pun sebelumnya bagi mereka namun dihidupkan dalam imajinasi mereka dan warga kota. Apalagi kita tahu, Thomas Wright Waller lahir di Harlem, bukan Passaic.

***

Be Kind Rewind berlanjut pada Mr. Fletcher yang sedang diberi keterangan oleh pemerintah kota bahwa rental VHS-nya akan digusur dan direlokasikan ke tempat lain. Penggusuran itu dalam rangka pembangunan gedung baru yang akan membawa masyarakat Passaic pada taraf kehidupan yang lebih baik.

Ia lantas melakukan perjalanan, guna mendapatkan inspirasi bagaimana penyesuaian usahanya dengan dunia yang terus berkembang. Rental VHS-nya semakin hari semakin ketinggalan dari rental DVD yang mulai banyak merebak. Mike, asistennya bertanggung jawab penuh atas Be Kind Rewind selama ia pergi. Pada hari pertama kepergian Mr. Fletscher, Jerry mengajak Mike untuk mensabotase pusat listrik kota karena menurutnya dari sanalah FBI, Pemerintah, mendikte masyarakat untuk melakukan apa saja.

Dengan mesabotase pusat listrik itu Jerry seakan menghentikan paranoia masyarakat masa kapitalisme yang memandang dirinya dalam ketersaling-hubungan dengan segala sesuatu di luar dirinya dan melihat dirinya dijalani dan didikte oleh sesuatu yang maha besar, sebuah system yang maha canggih. Hal-hal yang kita lihat pada The Truman ShowPleasantville, Eagle Eyes, atau juga Pulp Fiction, paranoia terhadap ketersaling-hubungan dalam masa kapitalisme, menjadi ‘bulan-bulanan’ di adegan ini. Jerry mempersiapkan segala hal untuk sabotase itu sampai pada cara bagaimana menghindari polisi. Alih-alih, ia berhasil mensabotase pusat listrik, justru Jerry-lah yang disabotase pusat listrik itu. Karena kurang berhati-hati, Jerry terkena strum.    

Sumber Foto: http://mmdb.no/

Tindakan Jerry adalah tindakan anarkis. Perlawanan terhadap sistem kapitalisme yang ditunjukan oleh Jerry adalah sebuah perlawanan seorang diri dengan sebuah sasaran yang bombastis namun terkadang tanpa isi. Solo sabotase yang dilakukan Jerry mengingatkan pada hero a la Hollywood yang menonjolkan hasrat individual. Justru hasrat individual disenangi kapitalisme. Inilah yang bisa kita lihat pada Be Kind Rewind, sejauh kita memperlakukan sebuah teks sebagai penyembunyi beragam hal; perlawanan yang ‘terjebak’ dalam logika apa yang dilawannya pasti tak berhasil.

Namun, ketakberhasilan ini meninggalkan jejaknya yakni daya magnet dalam tubuh Jerry. Daya magnet ini lantas menegatifkan semua VHS yang ada di tempat Mike. Masalah datang ketika muncul Miss Falewicz (Mia Farrow), kenalan baik Mr. Fletcher, yang hendak meminjam Ghostbusters. Karena semua VHS menjadi negatif dan tak ada lagi Ghostbusters dalam format VHS yang dapat ditemukan, Mike mengajak Jerry untuk membuat Ghostbusters versi merekaTak dinanya, Ghostbusters versi mereka mendapat sambutan baik. Orang-orang berdatangan untuk meminjam film-film dan mereka pun, belakangan dibantu Alma (Melonie Diaz) dan juga beberapa orang lainnya, membuat film-film itu sendiri.

Di sini kita menyaksikan kembali sindiran terhadap industry film dan kerja kreatif film. Bahwa film-film ‘serius’ berbiaya mahal ternyata bisa dikreasikan juga oleh masyarakat ‘awam’ dengan peralatan dan biaya minim, juga dengan setting tempat mereka sendiri. Film menjadi sesuatu yang dapat kita lakukan bersama dan dapat kita nikmati bersama. Kegemaran para peminjam VHS di Be Kind Rewind yang notabene warga Passaic terutama adalah para aktor dalam film-film Jerry dan Mike dikenali mereka. Aktor-aktris dalam film-film yang mereka tonton tidak berjarak dari mereka, tidak menjadi mitos atau sesuatu yang mustahil tergapai oleh mereka. Sindiran kedua pun muncul di sini atas formula dunia entertainment yang menciptakan para aktris dan aktor sebagai manusia super yang mustahil terjamah oleh para penonton film yang adalah ‘manusia biasa’. Ternyata, sebuah karya film yang menghapus jarak antara masyarakat dan dirinya tak mustahil tercipta.

***

Kedatangan penegak hukum dengan tuduhan pelanggaran hak cipta ke rental Be Kind Rewind hampir menjadi akir dari kreatifitas Mike, Jerry, Alma dan juga masyarakat Passaic. Film-film buatan Mike dan Jerry hancur di bawah roda baja Stom di hadapan semua penonton setianya. Beberapa pelanggan Be Kind Rewind berusaha melawan para penegak hukum tetapi bak bunyi jentikan jari di tengah bingar power metal; sia-sia. Mike putus asa, diperparah oleh semakin dekatnya waktu penggusuran dan juga kenyataan bahwa Mr. Feltcher berbohong tentang tempat lahir Fats Waller.

Keesokan harinya Jerry, Alma, Miss Falewicz dan hampir semua warga Passaic berdiri di bawah jendela Mike dan meneriakan bahwa mereka ingin film lagi. Dihadapkan atas ancaman hak cipta, mereka bertekad membuat film mereka sendiri. Mike terinspirasi untuk membuat film semi dokumenter tentang sejarah Fats Waller di Passaic. Di tengah peristiwa itu, Miss Falewicz berujar pada Mr. Fletcher, “Our past belongs to us, we can change it if we want.”

Sumber Gambar: https://www.pinterest.es/pin/134685845078247785/

Proyek film Fats Waller Was Born Here: Our History pun dikerjakan dan memakan waktu seminggu dengan partisipasi seluruh warga Passaic. Film semi dokumenter yang mengedepankan gedung rental Be Kind Rewind sebagai gedung bersejarah punya tujuan yang lebih jauh lagi; film itu akan ditonton bersama dengan menarik sumbangan sukarela dari para penontonnya. Sumbangan itu akan digunakan sebagai biaya peremajaan gedung dan dengan demikian penggusuran bisa dihindari.

Malam itu, Be Kind Rewind penuh sesak; halaman dan jalan di depannya pun demikan. Gambar dari proyektor yang menembusi kaca memungkinkan film bisa disaksikan di luar ruangan; sebuah ‘trik’ yang kita kenal sejak Nouvo Cinema Paradiso-nya Tornatore. ‘Fin’ Fats Waller Was Born Here: Our History disambut denga kepuasan dan kebanggaan di wajah-wajah para penonton; ini film karya mereka sendiri dan ini film tentang sejarah mereka ‘sendiri’. Sejarah tentang tempat tinggal mereka sendiri dan sejarah yang diciptakan mereka sendiri.

Akhir Be Kind Rewind tak menunjukan dengan jelas bagaimana nasib gedung itu. Tetapi dari perbincangan Mr Fletcher dan mandor penggusur yang mengingatkannya bahwa malam ini juga gedung itu harus digusur menyiratkan bahwa upaya pembuatan film dalam rangka menghimpun dana tak berhasil. Biarkan kami menonton film kami dan selanjutnya silahkan anda menjalankan tugas anda, demikian Fletcher, si pencipta mitos yang ‘diamini’ masyarakat Passaic berujar pada mandor penggusuran.

Sejarah tentang Fast Waller yang diciptakan masyarakat Passaic sebagai kebanggan dan pahlawan mereka menjelma sebuah cerita ‘resmi’ mereka ketika cerita itu mereka bakukan dalam sebuah film. Sejarah yang mereka ciptakan adalah sebuah perlawanan atas sejarah resmi dan ‘benar’ yang rupa-rupanya tak berpihak dan tak memberi apa-apa pada mereka. Perlawanan itu terejawantahkan dalam kerja ‘budaya’ pembuatan film. Namun hasilnya, kita lihat, jauh dari harapan mereka. Rupa-rupanya, perlawanan dengan senjata yang soft seperti apresiasi seni demikian belumlah menjadi sebuah senjata yang ampuh di tengah modernitas yang diboncengi kepentingan bisnis.

 


Sutradara dan Penulis Skenario: Michel Gondry
Pemain: Jack Black, Mos Def, Melonie Diaz, Danny Glover, Mia Farrow.
Tanggal Release: 22 Februari 2008


Catatan: resensi ini pertama kali dipublikasikan di situs JakartaBeat. Saya lupa tanggal berapa. Lantas, dipublikasikan kembali di kecoamerah.blogspot.com pada 3 November 2011.

Please follow and like us:

Post Comment

RSS
Instagram